Smartphone terbaru Samsung, Galaxy S6 Edge dibanderol cukup tinggi. Di Indonesia, untuk kapasitas 64 GB, Samsung menjualnya seharga Rp 12,5 juta. Banyak yang bertanya apa yang membuat smartphone ini begitu mahal.
Ada sebuah penjelasan
yang menjawab pertanyaan tadi. Galaxy S6 Edge memiliki tepian layar yang dibuat
melengkung. Keunikan inilah yang membuat harga jualnya terbilang tinggi.
Untuk membuatnya vendor
asal Korea Selatan ini harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Seperti dikutip
dari GSM Arena, Rabu (15/4/2015), total biaya material (bill of
material/BOM) S6 Edge disebutkan mencapai USD 290 (64GB). Angka tersebut
meliputi biaya bahan baku dan perakitan, namun belum termasuk ongkos riset,
pengembangan software, distribusi dan marketing.
Biaya yang dikeluarkan
untuk membuat Galaxy S6 Edge ini lebih tinggi ketimbang pembuatan duo iPhone
terbaru. Perbandingannya, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus hanya menghabiskan BOM
sebesar USD 247 dan USD 263.
Sementara bila
dibandingkan dengan generasi sebelumnya, pembuatan Galaxy S5 memakan biaya USD
256. Sedangkan Galaxy S4 hanya USD 244.
Seperti diutarakan di
atas, salah satu komponen yang membuat biaya perakitan Galaxy S6 Edge adalah layar
lengkungnya. Untuk dapat dikombinasikan dengan rangkanya, Samsung harus
menghabiskan biaya USD 85.
Untuk prosesor Exynoss
7429 SoC diestimasi sebesar USD 29,50. Biaya RAM DDR4 3 GB mencapai USD 24.
Sedangkan flash storage 64 GB ongkosnya USD25. Melihat perhitungan di atas,
tidak mengherankan bila Samsung Galaxy S6 Edge pada akhirnya dibandrol cukup tinggi.
Sampai saat ini Samsung
mengambil margin kotor sebesar Rp. 8,7 juta dengan mengacu pada harga Galaxy S6 Edge di
Indonesia sebesar Rp. 12,5 juta.
0 komentar:
Posting Komentar